Untuk Kamu yang Putus Asa Baca Kisah Khabbab Al-Aratt Ini!
avatar

admin

18 Dec 2024

Untuk Kamu yang Putus Asa Baca Kisah Khabbab Al-Aratt Ini!

Table of Content

DONASIONLINE.ID - Khabbab bin Al-Aratt adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjalani kehidupan penuh ujian. Ia lahir di tengah suku Tamim, tetapi hidupnya berubah ketika ia diperjualbelikan sebagai budak di Mekah. Sebagai seorang pandai besi, Khabbab bekerja keras setiap hari, namun posisinya sebagai budak membuatnya sering menerima perlakuan tidak adil.  

Ketika Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan dakwah Islam, hati Khabbab tersentuh oleh ajaran yang menyerukan tauhid dan keadilan. Tanpa ragu, ia memeluk Islam. Namun, keputusan itu membawa konsekuensi berat. Majikannya, seorang wanita Quraisy yang membenci Islam, segera mengetahui keislamannya. Kemarahan sang majikan berubah menjadi siksaan kejam.  

Setiap hari, Khabbab dihadapkan pada ujian berat. Majikannya memanaskan besi bara dan meletakkannya di punggungnya, membuat kulitnya terbakar. Dalam keadaan lain, ia dipaksa berbaring di atas bara api yang menyala, sementara tubuhnya ditindih dengan batu besar agar ia tidak bisa bergerak. Panasnya bara meninggalkan luka bakar yang mendalam, tetapi tidak mampu memadamkan semangat keimanan Khabbab.  

Hari demi hari berlalu, siksaan itu semakin berat. Khabbab tetap teguh dalam keyakinannya, meskipun secara fisik ia semakin lemah. Pada suatu hari, dalam keadaan putus asa, ia mendatangi Nabi Muhammad SAW. Dengan air mata yang menetes, ia berkata, “Wahai Rasulullah, tidakkah engkau memohon kepada Allah untuk kami? Tidakkah engkau berdoa agar kemenangan segera datang?”  

Rasulullah memandang Khabbab dengan penuh kasih sayang. Beliau berkata, “Sungguh, sebelum kalian ada orang yang dikubur hidup-hidup hingga hanya kepalanya yang terlihat, lalu ia digergaji hingga terbelah menjadi dua. Namun, ia tetap bersabar dalam keimanannya. Allah pasti akan menyempurnakan agama ini sehingga seorang pengendara bisa berjalan dari Sana’a ke Hadramaut tanpa rasa takut, kecuali kepada Allah. Namun, kalian tergesa-gesa.”  

Kata-kata Nabi memberikan kekuatan baru bagi Khabbab. Ia menyadari bahwa ujian adalah bagian dari perjalanan iman, dan kemenangan Islam adalah janji Allah yang pasti. Dengan keyakinan itu, Khabbab terus bertahan, meskipun siksaan tidak pernah berhenti.  

Setelah hijrah ke Madinah, Khabbab akhirnya merasakan kebebasan dan keamanan. Ia bergabung dengan barisan umat Islam dalam membela agama Allah. Dalam setiap pertempuran, ia menunjukkan keberanian yang luar biasa. Luka-luka di tubuhnya tidak pernah menghalanginya untuk terus berjuang.  

Khabbab hidup hingga masa pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Ketika ia wafat di Kufah, Khalifah Ali berkata di hadapan para sahabat, “Semoga Allah merahmati Khabbab. Ia memeluk Islam dengan ikhlas, hidup sebagai pejuang, dan meninggal sebagai syahid.”  

ads
Infaq
Infaq Sekarang
Program Rumah Yatim

Kisah Khabbab bin Al-Aratt adalah cerita tentang keteguhan iman dan kesabaran luar biasa. Ia menunjukkan bahwa tidak ada ujian yang terlalu berat jika seseorang memiliki keyakinan yang kokoh kepada Allah. Bara api yang membakar tubuhnya tidak pernah memadamkan semangatnya, melainkan menjadi bukti nyata bahwa perjuangan di jalan Allah akan selalu berujung pada kemuliaan. 

Jadi, untuk kamu yang sedang putus asa. Percayalah bahwa Allah SWT selalu bersama kita. Tetap berusaha karena skenario Allah sudah pasti adalah yang terbaik untuk kamu.